Jumat, 21 Oktober 2011

Bebatuan Carnac Adalah Ide Manusia Gua?


Bebatuan Carnac atau Carnac Stones adalah salah satu situs peninggalan jaman pra-sejarah yang membingungkan selain Stonehenge. Carnac Stones terletak di pinggiran desa Carnac, Perancis, dan diperkirakan dibangun pada tahun 4500 SM atau pada zaman Neolitikum.

Terbentang sepanjang 3,2 km, diperkirakan ada lebih dari 3.000 batu di Carnac Stones, yang kebanyakan di antaranya berukuran sangat besar. Yang menarik dari Carnac Stones adalah, bebatuan itu tidak berdiri secara acak, tapi membentuk barisan yang jika terlihat dari udara akan terlihat seperti garis-garis yang membentuk bidang kotak, persegi panjang, segitiga dan lingkaran. Karena banyak bebatuan tersebut yang sudah tidak berdiri, maka garis-garis ini terlihat putus-putus. Terlebih lagi, sekarang kita sudah tidak bisa lagi melihat keseluruhan bagian dari Carnac Stones yang misterius ini, karena sebagian bebatuan sudah disingkirkan untuk pembangunan rumah penduduk lokal, pembangunan jalan, dan sebagian lagi menghilang karena erosi. Sehingga yang tersisa sekarang hanyalah sekitar 700 batu.

Jenis batu pada Carnac Stones adalah bebatuan granit, dan beratnya berkisar antara 100 - 200 ton untuk masing-masing batu, bahkan ada yang memiliki berat 350 ton.
Untuk ukuran zaman neolitikum atau zaman batu, sangat lucu jika manusia yang belum memiliki teknologi apapun selain pembuatan senjata untuk berburu dan peralatan bercocok-tanam, bisa membangun jejeran batu ini. Seperti pada kontroversi seputar Stonehenge, sangat sulit bagi mereka (manusia purba) untuk bisa mengangkut dan mengumpulkan bebatuan raksasa ini, dan membuatnya berdiri. Sekedar info, alat-alat yang digunakan pada zaman neolitikum masih berbahan batu dan tulang-belulang, belum ada peralatan yang terbuat dari logam.

Belum ada ilmuwan yang tahu pasti apa tujuan dibangunnya jejeran batu ini. Berdasarkan legenda, dikatakan bahwa dahulu kala, banyak pasukan Romawi yang datang untuk menyerang, namun disihir menjadi batu oleh Merlin si penyihir. Entah kenapa ada legenda seperti itu padahal tak ada satupun di antara batu ini yang terlihat seperti wujud manusia.

Namun, jika dilihat dari penempatan bebatuan ini, masing-masing formasi batu di kedua ujung (formasi lingkaran dan persegi), maka penempatan tersebut bisa digunakan untuk memperkirakan titik balik matahari pada saat musim panas dan musim salju. Dan jika lebih diteliti dari udara, maka formasi keseluruhan pada Carnac Stones akan menghasilkan fenomena lain, yaitu segitiga Pythagoras. Tapi bagaimana bisa manusia purba bisa mengetahui ilmu pengetahuan tentang segitiga Pythagoras 2000 tahun sebelum rumus segitiga itu ditemukan?

Senin, 17 Oktober 2011

Kode UFO Rendlesham yang Mencengangkan

Ada begitu banyak kisah tentang pertemuan antara manusia dan makhluk-cerdas yang bernama alien yang sering muncul. Dan yang akan saya bahas sekarang adalah kisah munculnya UFO yang disertai kode rahasia yang didapatkan oleh seorang polisi militer, secara tidak langsung. Peristiwa yang saya maksud terjadi di hutan Rendlesham, daerah Suffolk, Inggris. Sekitar 80 mil di sebelah timur laut kota London.

Selama Perang Dingin berlangsung, lebih dari 12.000 petugas dan tamtama Amerika Serikat ditempatkan di dua pangkalan Angkatan Udara di tepi utara dan selatan hutan: RAF Bentwaters dan RAF Woodbridge. Pada tanggal 26 Desember 1980 saat tengah malam, radar militer mendeteksi sebuah objek terbang tak dikenal (UFO = Unknown Flying Object) yang kemudian terlihat terbang merendah di hutan Rendlesham. Beberapa warga sipil melaporkan cahaya aneh yang berkedip-kedip di langit. Bahkan lusinan personil USAF juga mengaku turut menyaksikan kejadian itu.

Tak lama kemudian, 2 orang polisi militer yang malam itu bertugas sebagai pengawas keamanan, Staf Sersan James Penniston dan Pilot Kelas Satu John Burroughs, dikirim ke hutan yang berada di dekat RAF Woodbridge itu untuk menyelidiki hal tersebut. Mereka tak tahu bahwa apa yang akan mereka hadapi adalah sesuatu yang tak pernah mereka lihat sebagai prajurit.

Saat masuk lebih dalam ke hutan dan mendekati cahaya itu, mereka merasa seperti bergerak dalam gerakan lambat, atau waktu terasa lebih lambat. Mereka sama-sama mengaku merasakan gatal di kulit mereka, rambut dan bulu kuduk mereka juga terasa berdiri dengan kuat, serasa berada dalam medan elektrostatis yang tinggi, di mana suasana seperti itu hanya bisa dialami saat badai petir terjadi. Namun, malam itu langit terlihat cerah dan tenang. James sempat terpisah dari John selama beberapa menit, sebelum akhirnya mereka bertemu lagi saat mereka berada di jarak yang cukup dekat dari objek yang ingin mereka selidiki tersebut.


Setelah cukup dekat, James mengaku melihat sebuah siluet pesawat yang berbentuk segitiga, yang berwarna hitam mengkilap dengan cahaya-cahaya biru dan jingga yang saling melintas secara vertikal. John mengatakan hal yang serupa, namun sedikit berbeda. Menurutnya, pesawat itu memiliki cahaya putih di bagian bawah, lalu di bagian atas terdapat cahaya jingga yang memanjang menyerupai tombak, dan cahaya-cahaya biru mengelilinginya. Dan saat pesawat itu mendarat, kabut tebal berwarna jingga mengepul di sekitar pesawat.

Menurut James, pesawat itu memiliki tinggi hampir 2 m dengan lebar hampir 3 m. Pada saat mendekati pesawat itu, dia berharap menemukan lambang USAF (United States Air Force). Namun yang ditemukannya malah simbol-simbol aneh di badan pesawat, simbol-simbol yang mirip dengan hieroglif Mesir. Dia mengatakan bahwa pesawat itu terasa hangat saat disentuhnya. Dan tak lama setelah dia menyentuhnya, dia mengaku telah mendapatkan penglihatan yang aneh. Dia melihat banyak angka 1 dan 0 yang berbaris yang menurutnya sangat ganjil, karena dia tidak pernah melihat susunan angka seperti itu sebelumnya. Karena kaget dengan penglihatan tersebut, dia pun menarik tangannya, dan alhasil objek terbang itu kemudian terbang menjauh dan hilang dari pandangan dalam waktu sekejap. Dia juga mengaku telah melihat alat pendaratan pesawat itu yang juga berbentuk segitiga. Dan esok harinya, ditemukan jejak berbentuk segitiga di tempat di mana James melihat pesawat itu mendarat.

Sekembalinya di pangkalan, mereka berdua langsung melaporkan hal tersebut kepada atasannya. Kemudian dengan alasan untuk menghindari histeria massa, kedua prajurit itu diperintahkan untuk merahasiakan hal tersebut. Departemen Pertahanan Kerajaan Inggris pun ikut serta mengambil bagian dalam merahasiakan hal ini, dan mengatakan pada publik bahwa tak diperlukan investigasi lebih lanjut karena insiden ini bukanlah ancaman bagi Kerajaan Inggris (oh my... another secret cover-up scenario).

Kejadian itu telah lama berlalu, namun James Penniston mengaku bahwa dia terus menerus dihantui oleh penglihatan yang dialaminya. Saking seringnya penglihatan itu muncul, dia terpaksa menulis rangkaian angka 1 dan 0 yang ada dalam penglihatannya ke dalam buku catatannya meski dia tak mengerti apa maksud dari angka-angka tersebut. Dia lalu merahasiakan isi buku catatan itu karena takut dianggap gila, dan bisa membuat dia dikeluarkan dari militer.

Tiga dekade berlalu, namun James dan John yang sudah pensiun dari militer, jarang sekali membicarakan kejadian itu satu sama lain, meskipun keduanya sama-sama selalu dihantui oleh apa yang dialaminya tersebut.

Kode Rahasia?
Menurut James, rangkaian angka yang ditulisnya bukanlah berdasarkan apa yang dia ingat, tapi lebih kepada penglihatan mental, hal yang sama yang dialaminya saat menyentuh pesawat asing tersebut. Dan penglihatan itu seketika berhenti dialaminya setelah dia selesai menuliskannya ke dalam buku catatan pribadinya. Selama hampir 30 tahun dia merahasiakan isi buku catatan itu, hingga tak ada yang pernah melihatnya.


Setelah meninggalkan Angkatan Udara dan kembali ke Amerika Serikat, James kembali dihantui oleh mimpi-mimpi tentang kejadian aneh yang pernah dialaminya itu. Sehingga pada bulan Oktober 2010, James menitipkan buku catatannya pada seorang programmer komputer handal, Nick Ciske, yang tertarik untuk memecahkan kode biner yang berada di dalamnya. Nick Ciske pun takjub, karena ternyata kode biner yang dicatat oleh James itu ada banyak, ada sampai 12 halaman (jumlah total halaman belum pasti, karena hanya 5 halaman yang dilepaskan ke publik, sedangkan sisanya dirahasiakan). Menurut Nick, tak ada yang bisa menulis kode biner sebanyak, atau sepanjang itu, tanpa dibantu oleh kalkulator biner.
Halaman 1:
0100010101011000
0101000001001100
0100111101010010
01000001010101000
1001001010011110100
11100100111101000
11101001000010101
010100110101000001
0100111001001001
0101010001011001
00110110011011
001101100111000
0011000100110000
00110000
Halaman 2:
0011010100110010
00110000001110010011
0100001100100011
0101001100110011
001001001110
001100010011001100
11000100110011
00110001001100100011
0110001110010101
0111010000110100
111101001110
010101000100
100100101001110
Halaman 3:
01010101010011110101
01010101001101
0100011001001111
01010010010100000100
1100010000010100
111001000101010101
00010000010101
001001011001
0100000101000
10001010110010
0000101001110
000111001000
100100001 
Halaman 4:
0100011001001110101010
10101010010010101
000100100001000011
01001111010011110100
01000100100101001
1100100000101010100
0100010101000011010
011110100111001010
1000100100101001110
010101010100111101010
100010101010101000
10101001110
01000011011000101
010100000101001
00100001001000
10101000110010011
1101010010

Halaman 5:
01000101
Setelah lama mengutak-atik kode itu, Nick pun mencoba mengurai kode-kode biner itu menggunakan kode ASCII, dan sebuah susunan kata pun muncul:
EXPLORATION [of] HUMANITY
52° 09' 42.532" N
13° 13' 12.69" W
CONTI [NUOUS]
FOR PLANETARY ADVAN [CE]
Nick kembali terheran-heran. Selain karena pesan misterius itu, juga karena kode biner berhasil diurai menggunakan ASCII. Padahal, kode ASCII untuk mewakili huruf, angka, dan karakter lainnya baru ditemukan pada tahun 1994. Sedangkan James Penniston mendapatkan kode biner itu pada tahun 1980.

Pada baris ke-2 & 3 dari hasil penguraian Nick, ditemukan sebuah koordinat. Dan setelah koordinat itu dicocokkan dengan koordinat yang ada pada peta dunia, maka koordinat tersebut mengarah pada daerah laut yang berada di sebelah barat Inggris dan Irlandia.

Pada peta jaman sekarang, di sana tidak ada apa-apa kecuali laut. Tapi jika kita mengambil referensi dari cerita legenda Celtic, maka di koordinat itu terletak sebuah pulau misterius yang telah tenggelam, yang dikenal dengan nama Hy Brasil. Alasan kenapa Hy Brasil dikatakan pernah ada di sana karena, pulau itu sering muncul di peta-peta navigasi milik para penjelajah terkenal dunia pada abad ke-14, seperti Abraham Ortelius, Angelino Duncert, Andrea Bianco dan Pedro Alvarez Cabral.

Legenda menceritakan bahwa pulau itu adalah tempat di mana peradaban yang berusia ribuan tahun lebih tua dibanding kemunculan pulau itu. Dikatakan pula bahwa peradaban yang menempati pulau itu memiliki teknologi yang sangat canggih, yaitu mereka menggunakan getaran suara untuk penyembuhan, serta teknologi-teknologi maju lainnya. Mereka juga memiliki moral yang tinggi, yang saking bermoralnya, mereka menganggap penghuni benua Eropa lainnya adalah barbarian. Mereka lebih menikmati tinggal di pulau itu ketimbang harus berbaur dengan yang lainnya.

Lalu, jika memang benar isi dari kode biner Penniston itu menunjuk pada pulau Hy Brasil, apa maksudnya?

Para penganut teori Alien Kuno percaya, bahwa kemungkinan besar penduduk Hy Brasil itu adalah astronot kuno yang disebut-sebut sering muncul ribuan tahun yang lalu dengan kendaraan terbang. Dan mungkin saja, insiden UFO Rendlesham adalah kemunculannya kembali, dalam rangka mencari orang yang tepat untuk diberi pesan, untuk memberitahu kita bahwa mereka masih ada di luar sana dan ingin agar kita bisa siap menerima mereka dalam bentuk-bentuk resmi seperti kongres terbuka atau komunikasi khusus lainnya antara dunia kita dengan mereka.

Penguraian yang Salah?
Dalam sebuah forum online yang khusus membahas masalah ini, ditemukan sebuah akun, yang entah milik James Penniston yang asli atau hanya orang lain yang meniru-niru. Namun, yang menarik adalah isi postingannya di forum tersebut:
"Six pages werer given to Prometheus for them to get an expert to see what they say.... I have around six to eight more... the reason i can not tell exactly is the notebook is secured at a safe location. and I have not access to it... but, soon will and will give an exact page count. Promethous also did not have all the translation nor did they show the right location on the grid... which looks to be the town hall in Woodbridge...
I think the message on Lindas Page which is far to important to overlook... look what it says, or even look at what it does not... this is an important piece of evidence, which says something so sensational that many miss the forest for the tree in front of them.
Jim Penniston"
FYI, Prometheus adalah PH (production house) yang memproduksi serial TV Ancient Aliens, dan Linda yang dimaksud adalah Linda Howe, dan yang dimaksud dari Linda's Page dari pesan di atas adalah website Earthfiles yang pemiliknya adalah Linda sendiri, website tersebut adalah tempat di mana Linda menyimpan banyak berkas-berkas penting dari penelitian UFO yang diselidikinya. Link ke postingan tersebut bisa dilihat di sini.


Namun, dari 5 halaman catatan Penniston yang dilepaskan ke publik, hanya uraian dari 3 halaman awal yang di beberkan. Sedangkan uraian dari 2 halaman berikutnya tidak. Dan jika kita mencoba menguraikan sendiri kode biner tersebut dengan kode ASCII seperti yang dilakukan oleh Nick Ciske, maka hasilnya adalah seperti berikut (uraian dari 2 halaman yang saya maksud telah saya tandai dengan warna merah):
EXPLORATION [of] HUMANITY
52° 09' 42.532" N
13° 13' 12.69" W
CONTI [NUOUS]
FOR PLANETARY ADVAN [CE]
FOURTH COO [R] DINATE
CONTINUO [US]
[CEPR] BEFORE...
Keterangan: Karakter yang berada pada diantara tanda kurung kotak menandakan bahwa karakter tersebut masih ambigu, atau dengan kata lain masih belum jelas apakah penguraian tersebut sudah benar atau tidak.


Sayangnya kita belum bisa tahu apa lanjutan kalimatnya karena halaman sisanya dirahasiakan.


Pembuktian via Hypnosis
Banyak yang meragukan pernyataan James Penniston dan John Burroughs tentang insiden itu. Katanya, Mereka cuma mengada-ada atau mengarang-ngarang cerita. Namun menurut saya, mereka berdua telah mengatakan hal yang sebenarnya. Alasan saya:

  1. Banyak saksi mata. Telah saya jelaskan sebelumnya, bahwa saat insiden itu terjadi, banyak warga sipil dan juga personil USAF yang melaporkan hal tersebut, yang menurut saya, tidak mungkin mereka semua bersekongkol bersama-sama untuk melakukan kebohongan.
  2. Departemen Pertahanan Kerajaan Inggris turun tangan. Tidak mungkin mereka sampai repot-repot ikut campur masalah ini kalau insiden ini hanya rekayasa. Klik di sini untuk melihat bukti.
  3. Kode biner dengan penguraian (decipher) menggunakan kode ASCII. Dalam sejarah pemrograman komputer, kode ASCII untuk mewakili karakter baru ditemukan di tahun 1994. Jika memang Penniston mengarang cerita tentang penglihatannya, darimana dia bisa tahu cara merangkai kode ASCII ke dalam kode biner 14 tahun sebelum kode ASCII ditemukan?
  4. Wawancara hypnosis. Sehari setelah mereka berdua melaporkan kejadian itu, kredibilitas laporan mereka diuji dengan metode hypnosis (hypnosis sering disalah-artikan oleh orang Indonesia sebagai hypnotis. Sedangkan hypnotis adalah sebutan untuk ahli hypnosis). Bagi yang belum tahu, jika seseorang telah di-hypnosis, maka saat dia ditanyai, maka apa yang akan dia jawab adalah hal yang sebenarnya, karena dia berada di alam bawah sadarnya, sehingga tidak memungkinkan untuk berbohong. Dan dari hasil wawancara hypnosis ditemukan bahwa jawaban mereka berdua konsisten dengan apa yang mereka laporkan. Hanya saja, jawaban mereka via hypnosis lebih mendetail dibanding laporan mereka. Dan ini wajar, karena informasi-informasi yang berada di alam bawah sadar lebih tinggi dibanding di alam sadar.

Kenapa Bahasa Inggris?
Pasti pembaca ada yang bertanya-tanya, kenapa hasil penguraian kode biner Penniston berisi pesan yang berbahasa Inggris?

Untuk menjawabnya, mari kita perhatikan sepenggal bagian pertanyaan yang saya kutip dari transkrip wawancara hypnosis dengan James Penniston:
...
Hypnoterapis: Apakah Pemerintah percaya dengan apa yang Anda katakan soal mereka yang datang dari masa depan?
Penniston: Oh iya... Kali ini mereka (Penjelajah waktu) sedang mendapat masalah, mesin mereka macet. Sedangkan mereka harus kembali ke angkasa untuk melanjutkan perjalanan.
Hypnoterapis: Untuk menjelajah melewati waktu?
Penniston: Untuk berjalan mundur. Mereka tak bisa memajukan waktu.
...
Versi original transkrip ini bisa pembaca simak di sini.
Dari transkrip ini bisa kita simpulkan bahwa menurut Penniston, mereka (UFO yang dilihatnya) bukan alien, tapi penjelajah waktu dari masa depan. Dan kalau benar mereka adalah penjelajah waktu, maka menurut saya wajar jika isi pesannya menggunakan bahasa Inggris, karena sekarang saja, bahasa Inggris sudah menjadi bahasa internasional, bagaimana dengan di masa depan?

Minggu, 16 Oktober 2011

Artifak Kayu Saqqara: Burung atau Pesawat?


Saqqara, terletak 20 mil di selatan dari kota Kairo, adalah tempat di mana piramida tertua di Mesir berada. Piramida ini diberi nama Piramida Djoser, sebuah bangunan pemakaman yang dibuat penasehat Imhotep, diperuntukkan bagi firaun yang bernama Djoser. Piramida ini diperkirakan berumur sekitar 4000 tahun, dan dibuat sekitar tahun 2667 - 2648 SM. Saqqara juga terkenal sebagai salah satu tanah pemakaman tertua di Mesir, sehingga Saqqara dijuluki "Kota Orang Mati".

Pada tahun 1898, sekelompok arkeolog Perancis menemukan makam kuno yang berisi peninggalan Pa-di-Imen, seorang pejabat dari abad ke-3 SM. Di antara banyaknya barang-barang peninggalan yang ditemukan, ada satu yang menjadi bahan perdebatan, yaitu model burung kecil yang terbuat dari kayu, yang terletak di samping sebuah papyrus yang bertuliskan: "Aku Ingin Terbang". Burung kayu ini kemudian diberi nama Burung Saqqara (Saqqara Bird).

Artefak ini kemudian disimpan di Museum Kairo, bersama dengan figur-figur burung lainnya. Tak ada yang memperhatikan model ini, hingga pada tahun 1969, seorang egyptolog Dr. Kahlil Messiha melihat-lihat koleksi figur-figur burung yang ada di sana, lalu menaruh curiga pada burung Saqqara ini.

Seperti yang diketahui oleh banyak peneliti, bahwa artefak-artefak seperti patung, figur, tulisan, maupun gambar dinding dibuat oleh nenek moyang kita karena mereka mendapat inspirasi dari kejadian yang sebenarnya, atau, mereka menyaksikan sebuah kejadian lalu mengabadikannya lewat benda-benda yang kita sebut sebagai artefak.

Sekilas, burung Saqqara ini memang terlihat seperti patung burung kayu, karena adanya 2 mata di bagian kepala, dan juga sayap. Di sisi lain, sayapnya tidak mirip dengan sayap burung pada umumnya. Sayap burung ini tebal dibagian tengah, dan berangsur-angsur menipis ke ujung. Juga, di kedua ujungnya lebih rendah dibanding pada bagian pangkal. Desain sayap ini sangat mirip dengan desain aerodinamis modern.

Hal lainnya adalah, tak ada burung yang memiliki kemudi di bagian ekornya, karena memang burung tak memerlukan kemudi seperti yang ada pada burung Saqqara ini. Kemudi di ekor ini lebih menggambarkan bagian ekor pada pesawat-pesawat terbang yang ada pada masa kini.

Pada tahun 2006, seorang ahli penerbangan dan aerodinamis, Simon Sanderson merancang ulang model burung Saqqara dengan ukuran lima kali lebih besar, untuk menguji kemampuan terbang dari burung kayu ini. Teknik pengujiannya adalah dengan menguji model ukuran besar ini di terowongan angin, lalu angin disemburkan dari arah depan dengan kecepatan konstan, dengan sudut semburan yang perlahan-lahan ditingkatkan, lalu daya yang dihasilkan pun diukur.

Pada sudut 10 derajat, daya yang dihasilkan adalah empat kali dari berat model, sehingga Simon menyimpulkan bahwa di medan terbang yang sebenarnya, model tiruan burung Saqqara ini bisa terbang.

Selama pengujian ini berlangsung, ditemukan bahwa satu-satunya hal yang membuat kemampuan terbangnya lemah adalah tidak adanya stabilisator kemudi belakang (rear stabilizing rudder) yang dibutuhkan untuk mempertahankan keseimbangan. Lalu akhirnya dicurigai bahwa burung Saqqara ini pernah memilikinya, ditandai dengan bekas aneh di bagian atas ekor, yang mungkin terlepas karena sesuatu hal.

Stabilisator buatan pun ditambahkan, lagi-lagi untuk menguji kemampuan terbangnya. Dan hasilnya pun memuaskan: model burung ini bisa terbang dengan stabil.

Masalah kembali muncul. Kali ini karena jenis model yang dihasilkan adalah pesawat luncur (glider), yang mana jenis pesawat ini tidak bisa lepas landas dengan sendirinya.

Pada jaman sekarang, cara menerbangkan glider adalah dengan mengkaitkannya dengan tali khusus yang tersambung pada sebuah pesawat derek (tow plane). Pesawat derek ini kemudian menarik glider terbang ke angkasa. Saat mencapai ketinggian yang tepat, pesawat derek ini melepaskan sambungan dari glider sehingga glider pun bisa terbang dengan independen.

Jika memang burung Saqqara ini adalah sebuah glider, bagaimanakah cara para penduduk Mesir kuno bisa menerbangkannya dengan peralatan dan teknologi yang memungkinkan di masa itu?


Ada yang mengajukan ide bahwa kemungkinan burung Saqqara ini lepas landas dengan cara mengaitkannya dengan sebuah ketapel raksasa, sehingga burung ini akan terlontar tinggi. Ide ini banyak diterima karena pelontaran dengan ketapel berat itu cukup masuk akal.

Pertanyaannya kemudian, dari manakah penduduk Mesir kuno yang masih terbilang primitif, mendapatkan teknologi terbang seperti itu? Padahal, seperti yang kita ketahui bersama bahwa pesawat terbang bersayap baru ditemukan pada awal abad ke-19 oleh Wright Bersaudara.

Bagi para penganut teori Alien Kuno, ini adalah pertanyaan yang mudah. Mereka akan menjawab bahwa pada saat itu, alien yang datang ke bumi lah yang mengajarkan para penduduk Mesir kuno cara membuat pesawat tersebut.

Bagaimana dengan Anda?